Rabu, 03 Juli 2013

My Moon...

Malam mulai menampakan diri diantara kabut tipis yang seakan membuat gradasi warna, udarapun semakin tak bersahabat dengan tubuh ini, sayup-sayup terdengar suara penghuni malam yang seakan menyambut kehadiran penguasanya, Yah itu dia : Bulan, sosok lingkaran besar penuh berwarna putih dan sangat bercahaya kini tepat diatas sana, sungguh indah melihatnya diantara kegelapan. Entah mengapa setiap melihat Bulan, aliran darahku naik, tubuh mengejang, jantung bedetak cepat, tenggorokan tercekat, aku menghela nafas panjang, seraya menutup mata ini, terkejut.! Sekilas wajahmu Nampak dimataku. Kini kutau, Bulan membuatku menggingatmu. Perlahan-lahan semuanya tampak samar-samar kini aku tak melihat hanya wajahmu saja, kulihat kau berdiri didepanku tersadar kumulai perhatikan sekelilingku, aku tak mengenal tempat ini  bukit dengan hamparan rumput hijau dan bunga-bunga menghiasi, langit biru, angin sepoi-sepoi hangat, bunyi deburan ombak dari arah bawah, pemandangan jauh terlihat laut berwarna biru kehijauan, “Dimana aku ? Mana bulan yang tadi ?” banyak pertanyaan yang ada dikepalaku.

Tiba-tiba kau menarikku dan menundukkan wajahmu seraja berbisik dengan pelan, kau bisikan kata yang tak asing lagi ditelingaku tapi ingin selalu ku dengar, kata yang kembali membuat jantung ini berdetak kencang, akupun membalasnya dengan tersenyum dan berbalik berbisik padanya : “Aku juga sangat mencintaimu ” senyum merekah kau tunjukan padaku semakin membuatmu terlihat sangat tampan, pipi ini memerah melihatmu, kau menarik serta memelukku, aku bisa merasakan hangat pelukan ini, telingaku tepat didadanya kudengar detak jantung yang sama denganku ikut berdetak cepat dan ini sandaran dada ternyaman, aku sangat menyukai aroma tubuh ini dengan bau yang sangat kuhafal, rangkulan tangan yang kuat seakan tidak ingin melepaskanku, beberapa kali kurasakan ciuman dikeningku, aku sangat nyaman dengan ini semua dan tak ingin semua ini berlalu.

Udara dingin dengan cepat menghemas wajahku seraya menyadarkanku, kubuka perlahan mataku dan kulihat bulan masih sama dengan yang tadi namun seakan tersenyum kepadaku, akupun membalas dengan senyuman sambil berguman : “Terimakasih untuk mimpi yang indah tadi…” kututup jendela kamar dan menarik gordennya dengan cepat, kubaringkan tubuh ini sementara tanganku sibuk mencari sesuatu dibelakang bantal supaya secepatnya menemukan HP’ku, jemari ku berlomba menulis kata dan beberapa saat menekan kata SEND, kucoba membaca smsku kembali ; “Meet bobo syg, mimpi indah neh :* “.. perlahan ku tutup mataku kembali, memanjatkan untaian doa kepada Yang Kuasa untuk seseorang disana dan berharap dia mendapakan mimpi yang sama, kini aku mengerti.. Bulan memberitahuku arti merindumu yang sebenarnya. Miss you..


- E-

0 komentar:

Posting Komentar

Daisypath Anniversary tickers