Malam mulai menampakan diri diantara kabut tipis yang seakan membuat gradasi
warna, udarapun semakin tak bersahabat dengan tubuh ini, sayup-sayup terdengar
suara penghuni malam yang seakan menyambut kehadiran penguasanya, Yah itu dia :
Bulan, sosok lingkaran besar penuh berwarna putih dan sangat bercahaya kini
tepat diatas sana, sungguh indah melihatnya diantara kegelapan. Entah mengapa
setiap melihat Bulan, aliran darahku naik, tubuh mengejang, jantung bedetak
cepat, tenggorokan tercekat, aku menghela nafas panjang, seraya menutup mata
ini, terkejut.! Sekilas wajahmu Nampak dimataku. Kini kutau, Bulan membuatku
menggingatmu. Perlahan-lahan semuanya tampak samar-samar kini aku tak melihat
hanya wajahmu saja, kulihat kau berdiri didepanku tersadar kumulai perhatikan
sekelilingku, aku tak mengenal tempat ini bukit dengan hamparan rumput
hijau dan bunga-bunga menghiasi, langit biru, angin sepoi-sepoi hangat, bunyi deburan ombak dari arah
bawah, pemandangan jauh terlihat laut berwarna biru kehijauan, “Dimana aku ? Mana
bulan yang tadi ?” banyak pertanyaan yang ada dikepalaku.
Tiba-tiba kau menarikku dan menundukkan wajahmu seraja berbisik dengan
pelan, kau bisikan kata yang tak asing lagi ditelingaku tapi ingin selalu ku
dengar, kata yang kembali membuat jantung ini berdetak kencang, akupun
membalasnya dengan tersenyum dan berbalik berbisik padanya : “Aku juga
sangat mencintaimu ” senyum merekah kau tunjukan padaku semakin membuatmu terlihat sangat tampan, pipi ini memerah melihatmu, kau menarik serta
memelukku, aku bisa merasakan hangat pelukan ini, telingaku tepat didadanya
kudengar detak jantung yang sama denganku ikut berdetak cepat dan ini sandaran
dada ternyaman, aku sangat menyukai aroma tubuh ini dengan bau yang sangat kuhafal, rangkulan tangan yang
kuat seakan tidak ingin melepaskanku, beberapa kali kurasakan ciuman dikeningku, aku sangat nyaman dengan ini
semua dan tak ingin semua ini berlalu.
Udara dingin dengan cepat menghemas wajahku seraya menyadarkanku, kubuka perlahan mataku dan
kulihat bulan masih sama dengan yang tadi namun seakan tersenyum kepadaku,
akupun membalas dengan senyuman sambil berguman : “Terimakasih untuk mimpi
yang indah tadi…” kututup jendela kamar dan menarik gordennya dengan cepat, kubaringkan
tubuh ini sementara tanganku sibuk mencari sesuatu dibelakang bantal supaya
secepatnya menemukan HP’ku, jemari ku berlomba menulis kata dan beberapa saat
menekan kata SEND, kucoba membaca smsku kembali ; “Meet bobo syg, mimpi
indah neh :* “.. perlahan ku tutup mataku kembali, memanjatkan untaian doa
kepada Yang Kuasa untuk seseorang disana dan berharap dia mendapakan mimpi yang
sama, kini aku mengerti.. Bulan memberitahuku arti merindumu yang sebenarnya.
Miss you..
- E-
0 komentar:
Posting Komentar